Kamis, 27 Oktober 2011
KAMI MEJAGA TABUNG OKSIGEN
Andaikan oksigen gratis yang kita hirup ini harus kita bayar, maka berapa duit yang kita keluarkan. Mungkin bisa kita tanyakan kepada kawan-kawan yang pernah membeli oksigen sewaktu dirawat di rumah sakit.Untuk itu, kekayaan hutan tropis ,heterogen dan masil alami mungkin gak ada salahnya kita jaga.Bukit Peramun merupakan tabung oksigen alami yang juga wajib kita jaga, dengan berbagai macam kekayaan flora dan fauna langka yang ada di dalamnya.Bukit Peramun terletak di Desa Air Selumar Kecamatan Sijuk, dengan ketinggian 310m diatas permukaan laut,dengan didominasi susunan batu granit yang sangat besar. Bukit Peramun merupakan bukti bahwa kearifan lokal ikut serta dalam menjaga dan melestarikan lingkungan.Namun untuk menjaga kelestarian Bukit Peramun beserta kekayaan flora dan fauna yang ada didalamnya, tidak mungkin hanya dilakukan dengan perkataan, namun harus dengan perbuatan.Untuk itu, salah satu kegiatan rutin kami dari Arsel community , minimal satu bulan sekali kami berpatroli berkeliling menjaga Bukit Peramun dari tangan-tangan jahil yang tidak bertanggung jawab. Menurut sejarah Bukit Peramun pada zaman kolonialisme, pernah dijadikan tempat pelarian, perkampungan sementara dan menjadi titik pantau untuk melihat kapal penjajah yang datang dari arah laut cina selatan. Pemandangan dari puncak Bukit Peramun sungguh sangat menawan. Spot pantau atau tempat istirahat untuk menikmati keindahan alam, kami bagi menjadi 5 spot.Spot pertama dari arah Barat anda bisa menikmati pemandangan arah tanjung pandan ,pulau lengkuas sampai tanjung tinggi, dan pada spot ini anda bisa menikmati sunset.Titik pantau atau spot ke dua dari sebelah timur, anda bisa menikmati pemandangan pantai pendaunan sampai sungai padang, pada spot ini anda bisa menikmati sunrise serta jika anda beruntung, pada spot ini anda bisa melihat kawanan burung ruik atau burung rangkong yang sudah sangat langka. Spot ketiga anda bisa menikmati dan berteduh dibawah goa yang kami namakan goa kepala dinosaurus,karena salah satu batu granik yang mirip dengan kepala dinosaurus. Pada spot ke empat, anda bisa menikmati pemandangan goa dengan kedalaman + 35m dan pernah dijadikan tempat tinggal sementara pada zaman penjajah. Ini bisa dibuktikan dengan banyaknya ditemukan pohon buah ketapan sejenis buah lansat disekitar goa.Pada spot ke lima, anda bisa merasakan jalur ekstream untuk menuju puncak bukit, dengan memanjat dari akar-akar pohon yang merambat dibatu granit, memasuki lorong dan setelah keluar anda akan disuguhi pemandangan laut cina selatan. Didalam kawasan Bukit Peramun terdapat kekayaan flora yang langka diantaranya pohon bulin atau kayu ulin, pohon dungun, meranti batu, pohon pelepak, kayu ara dan banyak lagi.Sedangkan kekayaan faunanya antara lain, rusa, tarsius atau pelilian, jelarang, burung gok, burung tali kepang, burung ruik atau ranggong dan masih banyak lagi.Cita – cita kami, suatu saat mudah-mudahan Bukit Peramun bisa terus terjaga kelestariannya dan memberikan dampak lebih, dengan menjadikan Bukit Peramun menjadi kawasan wisata alam dan pendidikan yang berwawasan lingkungan.Jarak tempuh jika anda berkeinginan berkunjung ke Bukit peramun, jalan masuk ke kawasan + 500M dan bisa menggunakan mobil sampai kekaki bukit dengan fasilitas jalan tanah puru.Sedangkan jika anda dari tanjung pandan + 25KM dengan jarak tempuh + 30 menit.Dari arah pantai Tanjung Tinggi dan hotel Lor In hanya + 15KM dengan jarak tempuh + 15 – 20 menit. Dari arah bandara Hananjoedin + 20KM.Namun kealamian Bukit Peramun dengan kekayaan hutan tropisnya mudah-mudahan bisa terus mensuply oksigen segar kepada kita semua.Untuk itu menjaga dan melestarikan Bukit Peramun adalah tanggung jawab kita semua, untuk menjaga agar tabung oksigen alami ini tetap terpelihara.
Rabu, 19 Oktober 2011
HASIL YANG BESAR DIMULAI DARI YANG SEDERHANA
Sesuatu yang hebat dan luar biasa itu, ternyata dimulai dari yang sederhana. Itulah ilustrasi dari kegiatan-kegiatan kecil yang kami lakukan selama ini. buah hasil kerja keras, dari melakukan hal-hal kecil ternyata menjadi umpan balik yang besar . Melihat potensi sumber daya alam yang ada di sekitar kami, membuat Arsel community mengambil inisiatif untuk memanfaatkannya, dan seluas-luasnya dipergunakan demi kepentingan anggota Arsel dan masyarakat sekitar.Sebagai bentuk kepedulian kami terhadap pengembangan ekonomi produktif pasca penambangan timah, maka kami berinisiatif membuat workshop pengolahan rotan berkelas industri,yang kami dirikan di Dusun IV desa Air Selumar kecamatan Sijuk.Workshop yang kami dirikan, berasal dari swadaya anggota dan kas hasil berjual kerajinan tempurung buah bulin sehingga pembangunannya masih kurang maksimal .di Mesin – mesin pengolahan rotan ini, merupakan bantuan dari Kementerian Perindustrian melalui Disperindakop kabupaten Belitung. Pelatihan keterampilan menjalankan peralatan bagi siapapun yang berminat, akan dilatih oleh pendamping yang didatangkan dari daerah Cerebon, dan dilanjutkan dengan pelatihan membentuk barang setengah jadi menjadi barang jadi, juga didampingi pelatih dari Cerebon.Keterampilan untuk merubah bentuk rotan menjadi barang seperti kursi dan berbagai ayaman, rencana kedepan tidak hanya melibatkan para anggota Arsel, namun akan melibatkan para kaum manula guna lebih memberdayakan mereka untuk bisa memenuhi ekonomi keluarga. Untuk menjaga keberlansungan pasokan rotan, maka kami telah menjalin kerjasama dengan Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Belitung, dalam hal pengadaan bibit rotan. Sehingga kesesuaian dan keseimbangan alam tetap terjaga.selain kami mengambil rotan, kami juga menanam rotan, demi keberlansungan pasokan bahan baku.Semoga apa yang kami lakukan ini bukan suatu hal yang sia-sia, namun memiliki manfaat ekonomi yang luas bagi masyarakat.Dan menjadi motivator bagi kawan-kawan muda di daerah lain untuk terus berkarya dan berkreasi, guna mempersiapkan diri menjadi sumber daya manusia yang dianggap bisa bersaing ditatanan ekonomi global dan krisis pasca penambangan timah.
Selasa, 18 Oktober 2011
KAMI DARI KAMPUNG TAPI KAMI TIDAK KAMPUNGAN
Stigma orang kampung adalah kampungan, gak kreatif dan tidak maju, adalah salah besar. Ini bisa dibuktikan dengan tampilnya kerajinan buah bulin yang mewakili Kementerian Perdagangan Republik Indonesia di Belitung expo dalam rangka sail Wakatobi Belitong pada tanggal 8 s/d 12 Oktober 2011 di Tanjung Kelayang Kecamatan Sijuk. Kerajinan buah bulin Arsel community merupakan salah satu kerajinan yang lolos seleksi dari Kementerian Perdagangan RI untuk dapat tampil dan mendapatkan stand sendiri dari Kementerian Perdagangan RI.Mengembangkan kerajinan tempurung buah bulin yang pada awalnya hanya mimpi ternyata bisa menjadi kenyataan, dengan banyaknya kegiatan-kegiatan yang telah kami ikuti.Event – event yang kami ikuti antara lain, Pameran Pekan Wisata Kecamatan Sijuk Juni 2010 di Tanjung Kelayang, Mewakili Kabupaten Belitung dipameran Hari Koperasi Nasional di Gresik – Jawa Timur pada tanggal 12 s/d 15 Juli 2010, Mewakili Kecamatan mengikuti Pameran hari Jadi Kota Tanjung Pandan tahun 2010, Juara III mengikuti Kompetisi kerajinan yang di selenggarakan oleh INSOLUSI ( Institut Solusi Indonesia ),Pameran Sail Indonesia 2010 di Tanjung Kelayang.Mewakili Kabupaten Belitung Pameran Kerajinan di Djogjakarta september 2010, Mewakili Kabupaten Belitung, Pameran Bali Craft and Tourism pada tanggal 9 s/d 12 Desember 2010 di Bali, serta Pameran Belitung Expo dalam rangka sail Wakatobi Belitong 2011 pada tanggal 8 s/d 12 Oktober 2011.Pencapaian dan cita-cita sederhana kami berawal dari memanfaatkan tempurung buah bulin untuk meransang kreatifitas kawan-kawan muda agar bisa mandiri berdayaguna dan berhasilguna, sedikit demi sedikit sudah terlihat hasilnya.Mudah – mudahan bisa dijadikan mata pencaharian dan lapangan kerja baru untuk masa yang akan datang, guna meningkat potensi diri dan ekonomi keluarga.
MIMPI YANG TERAIH
Menjadi wadah untuk anak muda berkarya, berkreasi dan berprestasi adalah komitmen awal pembentukan Arsel community. Mengedepankan semangat untuk maju dan semangat kebersamaan menjadikan arsel community tidak menutup pintu bagi anak – anak muda yang ingin maju untuk masuk menjadi anggota Arsel community. Dengan mengedepanpan kwalitas dan mengenyampingkan kwantitas, mudah – mudahan komunitas ini bisa terus bertahan di pusaran angin permisifisme moral yang sedang menghinggapi generasi muda pada saat ini.Alhamdulillah.Anak – anak Arsel community yang tergabung didalam grup band Stecker bisa unjuk gigi dan berprestasi dibidang musik.Pada tanggal 1 Oktober 2011, mereka menjadi band pembuka konser artis Candil (Serius band) dari Bandung, di pantai wisata Tanjung Pendam, dalam acara My A Party yang diselengarakan oleh PT.Sampoerna.Dengan bangga mereka membawakan lagu yang mereka ciptaan dan arransement sendiri,bahkan untuk lagu yang berjudul Katakan Tidak pada Narkoba, adalah lagu yang membawa Stecker band menjadi pemenang lomba cipta lagu anti narkoba di pulau Bangka.Kreatifitas dan prestasi yang mereka buat menyiratkan kesan yang dalam, bahwa ternyata generasi muda saat ini apabila dipercaya, dibina dan diberi kesempatan, mereka bisa berkarya dan berprestasi seperti anak- anak Stecker band ini.Skali lagi disini kita bicara kwalitas bukan kwantitas.Adalah menjadi pembenaran jika Presiden Soekarno mengatakan “ beri aku 1000 orang tua maka akan aku cabut mahameru sampai keakar-akarnya, Namun beri aku 1 orang anak muda,maka akan aku goncangkan dunia”..smoga anak muda itu adalah kita semua… salut dan bangga untuk Stecker band, teruslah berkreasi dan berprestasi sahabat.
KAMI PEDULI KAMI BERAKSI
Melihat realita kehidupan bermasyarakat dekade ini, dimana arus globalisasi dan budaya westernisasi yang sedemikian hebatnya, menjadi suatu tantangan tersendiri. Dimana arus globalisasi dan budaya westernisasi itu, membawa serta budaya dan gaya hidup masyarakat yang apatis, skeptis dan acuh terhadap persoalan lingkungan sosial sekitarnya. Tidak sedikit orang yang terlena dengan fasilitas dan kemewahan zaman ini.dimana arus informasi dan komunikasi sudah seperti air bah.Dimana kita sudah tidak mengerti apa yang seharusnya kita mengerti. Bahkan, pada sebagian diri kita ada yang sudah hilang, kehilanagan jati diri, bahkan kehilangan akal sehat.kita selalu menyalahkan kemajuan zaman atas kesalahan-kesalan yang kita perbuat.Padahal zaman boleh maju, zaman boleh berubah, akan tetapi jati diri kita sebagai masyarakat madani yang menghormati nilai-nilai kebaikan jangan sampai ikut-ikutan hilang.Sehingga kita tetap menjadi mansyarakat yang santun dan menghormati adat istiadat serta kearifan lokal dan seterusnya Diakui atau tidak, nilai-nilai kebaikan tersebut hampir terkikis dari setiap insan masyarakat kita.Untuk menumbuhkan kembali semangat kebersamaan, kegotong royongan dan kesetiakawanan sosial itulah, Kami ARSEL community mengambil inisiatif untuk melakukan suatu gerakan yang mengarah pada pendidikan mental dan pola pikir generasi muda untuk peduli terhadap permasalahan sekitar lingkungannya.Sebagai representasi dari komitmen itu, ARSEL community memberikan bantuan 2 rol karpet untuk TPA Al-Mukarramah dan mengecat pagar serta bagunan TPA Al-Mukarramah di desa Air Selumar Kecamatan Sijuk. Walupun jika dinilai dengan materi bantuan tersebut, masih jauh dari harapan.Namun jika dilihat dari sisi kemanusian dan kepedulian sosial,maka kegiatan tersebut merupakan suatu lompatan yang sangat luar biasa diamana rasa kepedulian sosial dan kegotong royongan pada abad ini sudah sangat jarang dilakukan.Bantuan tersebut adalah swadaya dan inisitif anggota ARSEL community dengan patungan sumbangan 5.000,-/ orang.
Langganan:
Postingan (Atom)