Kamis, 11 November 2010
ARSEL Community dan Persaingan Global
Untuk menghadapi tantangan dan persaingan global, serta dalam rangka mencetak generasi muda yang siap bersaing didalam mendapatkan peluang usaha dan berwirausaha disegala bidang usaha. Maka Arsel Community bekerja sama dengan Disperindakop dan penanaman modal kabupaten Belitung untuk melakukan pelatihan pengolahan dan kerajinan rotan, guna meningkatkan keterampilan dan menambah keahlian bagi anggota Arsel Community agar menjadi sumber daya manusia yang siap bersiang.
Kegiatan ini pula, dilaksanakan dalam rangka mempersiapkan landasan ekonomi masyarakat pasca penambangan timah, Sehingga capaian kedepan desa Air Selumar siap menghadapi pasca penambangan timah. Generasi muda merupakan generasi penerus, sehingga diharapkan dimanapun mereka berada, mereka harus menjadi pionir baik dalam perubahan pola pikir dan berwirausaha agar kehadiran mereka ditengah-tengah masyarakat, memiliki manfaat dan menjadi motifator dan inisiator yang baik.Sehingga stigma bahwa generasi muda yang kental dengan kesan urakan, hura-hura dan sampah masyarakat menjadi hilang. Semoga pelatihan ini pula, menjadi salah satu jalan keluar dalam rangka menghilangkan kesan tersebut sehingga generasi muda desa Air Selumar ini bisa jauh berkembang dan bisa bersaing di segala bidang. Rencana kedepan Arsel Community akan terus melakukan koordinasi ataupun kerjasama dengan semua pihak dalam rangka menambah khasanah keterampilan, keahlihan dan kecakapan bagi generasi muda di Desa Air Selumar agar mereka menjadi generasi yang siap menghadapi tantangan persingan global. Tidak lupa kami juga mengucapkan bnayak terima kasih kepada Disperindakop dan penanaman modal kabupaten Belitung, atas kerjasama dan kepercayaannya, semoga apa yang kita lakukan sekarang jauh bermanfaat dimasa yang akan datang. Kami juga mengharapkan bimbingan dan pembinaan kepada pihak manapun, yang punya kompetensi didalam kemajuan generasi muda penerus bangsa.
Senin, 08 November 2010
Diklat Kewirausahaan Pemuda
Suatu langkah inisiatif dan inovatif yang terbarukan, telah dilakukan oleh Dinas Pemuda dan Olah raga Kabupaten Belitung dalam rangka menumbuh kembangkan sumber daya manusia Kabupetan Belitung khusunya Pemuda, agar pemuda lebih berdayaguna dan berhasilguna dalam menyonsong tantangan ekonomi global. Sehingga capaian kedepan Pemuda di Kabupaten Belitung ini, menjadi sumber daya manusia yang siap bersaing dikancah persaingan global.Dinas Pemuda dan Olah raga Kabupaten Belitung, pertama kalinya pada tanggal 1 s/d 5 Nopember 2010, menyelenggarakan Pelatihan Keterampilan Kewirausahaan Pemuda se-Kabupaten Belitung. Antusiasme dan respon positif dari kalangan pemuda atas penyelenggaraan pelatihan ini, sangat membanggakan. Seluruh utusan hadir dan mengikuti setiap pelatihan yang diselenggarakan oleh Panitia. Untuk itu, kedepan Pemuda yang kreatif memang harus mendapatkan apresiasi dan perhatian lebih dari Pemerintah kabupaten Belitung, agar Generasi muda tidak menjadi beban pembangunan.
Tidak kalah dengan yang lain, kami dari ARSEL Community mengutus 8 orang untuk dilatih keterampilan dan kewirausahaan. Keterampilan mengukir tembaga dan kuningan sangat antusias dilakukan oleh anggota kami. Keterampilan ukiran tembaga dan kiningan ini rencananya akan dikombinasikan dengan kerajinan tempurong buah bulin yang telah diusahakan oleh ARSEL community. Capaian kedepan diharapkan keterampilan dan peluang usaha kerajinan ini bisa menampung kreatifitas dan membuka lapangan pekerjaan baru bagi Pemuda di Desa Air Selumar yang kami cintai ini. Sehingga tujuan pembentukan ARSEL community sebagai panggung untuk anak muda berkarya,berkreasi dan berprestasi,bisa tercapai. Dan masyarakat Desa Air air Selumar menjadi masyarakat yang siap menyonsong pasca pertambangan timah. Amiiin.. Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kami haturkan kepada Bapak kepala Dinas Pemuda dan Olah raga,Bapak Mirang Uganda.SH, Bapak Hendri, Bapak Robert (maaf jika salah menuliskan nama) dan para nara sumber serta tenaga pelatih, atas segala kesempatan dan ilmu yang diberikan kepada kami, semoga mendapatkan balasan dari Allah SWT, Terima kasih pula kepada DISPORA kabupaten Belitung atas kepercayaannya kepada kami, sehingga alat-alat keterampilan ukiran tembaga dan kuningan bisa kami bawa pulan..terima kasih..PAK..! insya allah akan kami kembangkan dan kami jaga dengan baik kepercayaan dari Bapak-bapak … BRAVO DISPORA KABUPATEN BELITUNG.
Sabtu, 16 Oktober 2010
Sail Indonesia 2010 "NOW ACTION"
Kemeriahan Sail Indonesia 2010 yang berlansung mulai tanggal 10 s/d 15 Oktober 2010 di pantai Tanjung Kelayang desa Keciput Kabupaten Belitung,penuh dengan suka cita. Para pengunjung terus berdatangan untuk melihat dan bertatap muka lansung dengan peserta Sail Indonesia 2010 yang berasal dari berbagai negara tidak kurang ada 40 kapal peserta Sandar di Pantai Tanjung Kelayang. Antusiasme dukungan terhadap Sail Indonesia 2010 juga, terlihat dari partisipasi desa-desa yang membuka stand dengan menjual barang-barang khas desa masing-masing serta menjual potensi wisata yang ada di desa mereka. Tidak kalah dengan stand desa-desa para pelaku usaha pariwisata yang diantara dari KUKM yang ada di Kabupaten Belitung dan Belitung Timur juga menjadikan acara Sail Indonesia 2010 menjadi penuh dengan dinamika dengan berbagai macam varian kerajinan dan penganan cemilan. Tidak terkecuali kami dari kelompok pengerajin tempurong buah bulin yang tergabung didalam Komunitas Air Selumar atau Arsel community.Berbagai macam jenis dan bentuk kerajinan dari tempurong buah bulin yang kami buat, alhamdulillah laris manis tanjung simpul alias habis terjual.mayoritas pembeli kami adalah pengunjung lokal dan wisatawan dalam negeri yang berasal dari luar kota. Sekedar saran kepada pihak Panitia Sail Indonesia 2010,agar kedepan acara seperti ini jauh lebih baik, dianggap perlu adanya semacam acara tour perkenalan potensi dan produk unggulan desa dan kerajinan khas dengan mengunjugi stand-stand yang ada di arena Sail Indonesia 2010, dengan mengajak para peserta Sail Indonesia 2010 yang semuanya berasal dari luar negeri, dengan memberikan panduan kepada Peserta untuk melihat lansung ke-khasan dan keaneka ragaman potensi, penganan dan kerajinan tangan yang ada di tiap stand yang diwakili dari desa-desa, instansi pemerintahan dan KUKM. Sehingga momentum Sil Indonesia 2010 yang sangat berharga ini, tidak terkesan bersifat seremonial, namun jauh dari pada itu adalah untuk memperkenalkan budaya, potensi dan ragam keajinan khas Belitung. Sehingga diharapkan kedepan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat, dan para pelaku, pendukung dan penyangga keberlansungan pariwisata tidak hanya dijadikan subyek namun diharapkan menjadi objek pariwisata itu sendiri. Sukses Sail Indonesia 2010.
Selasa, 13 Juli 2010
Buah Bulin Turun Gunung
Berawal dari keisengan dan kesadaran untuk melestarikan dan memanfaatkan hasil hutan non kayu, tercetuslah sebuah ide untuk memanfaatkan buah dan fosil kayu bulin untuk dijadikan sebuah produk kerajinan. memanfaatkan buah bulin dijadikan kerajinan, bukanlah sekerdar untuk mencari keuntungan semata, namun jauh dari pada itu adalah untuk merubah pola pikir dan tindakan kita. bahwa ternyata hasil hutan yang bisa dimanfaatkan dilihat dari sisi ekonomis,tidak harus menebang kayu dan membabat hutan, namun dengan memanfaatkan hasil hutan non kayu pun, bisa untuk meningkatkan pendapatan. ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya kami ucapkan kepada Diperindakop dan Penanaman Modal Kabupaten Belitung, atas diikutsertakannya kerajinan buah bulin untuk memperingati Hari Koperasi Nasional tgl 11 s/d 15 juli 2010 di Gresik Jawa Timur. serta ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kami haturkan kepada Bapak Anas Nasito.SH sebagai camat Sijuk untuk dukungannya. pada akhirnya Buah Bulin Turun Gunung Juga.
Minggu, 16 Mei 2010
Bukit Paramon Potensi yang Terpendam
Kelestarian bukit peramon berikut kekayaan flora dan fauna langka yang ada didalamnya merupakan manivestasi kearifan lokal yang patut mendapatkan dukungan dan perhatian lebih dari pihak pemerintah daerah khusunya dinas kehutanan kabupaten Belitung karena kawasan bukit paramon merupakan bagian dari wialayah kerja dinas kehutanan karena masuk dalam kawasan hutan produksi.
Berawal dari semangat dan pola pikir untuk melestarikan hutan sebagai sumber kehidupan dan penghidupan masyarakat, serta menjaga sisi sejarah bukit paramon sebagai tempat persembunyian dan perkampungan sementara bagi masyarakat desa Air Selumar pada era kolonialisme, yang lebih dikenal dengan kubok paramon atau kampung paramon. Rencana capaian kedepan bukit paramon diharapkan dapat memiliki nilai tambah sebagai daerah tempat tujuan wisata yang berorientasi lingkungan dengan suguhan view pemandangan dari puncak bukit yang sungguh menawan, dan pesona keaslian hutan tropis dengan keanekaragaman flora dan fauna yang sudah sangat jarang ditemui khususnya di Belitung ini.
Keberlansungan konsep wisata alam dan pendidikan bukit paramon kedepan, juga sangat membutuhkan perhatian yang lebih, dari dinas parariwisata kabuaten Belitung agar keberadaan wisata alam dan pendidikan bukit paramon menjadi salah satu tempat destinasi wisata yang sangat direkomendasikan untuk dikunjungi.Untuk itu bukit paramon sangat potensial untuk dikembangkan secara komprehensif dan berkelanjutan. Dalam rangka mempromosikan keberadaan bukit paramon untuk menjadi pusat study dan penelitian serta menjadi kawasan wisata alam yang berwawasan lingkungan, maka pada tanggal 4 s/d 6 Juni 2010 atas prakarsa Camat Sijuk Bapak M.Anas Nasito.SH bersama Arsel Community menyelenggarakan kemah pemuda se-kabupaten Belitung di bukit paramon.
Dedikasi yang tinggi terhadap potensi strategis yang ada di desa Air Selumar sangat menjadi perhatian serius bapak Anas Nasito. Kejelian beliau dalam melihat peluang menjadi motivator dan inisiator yang baik bagi masyarakat desa Air Selumar, khusuhnya pemuda. Tentunya tiada kata yang pantas kami ucapkan kepada Bapak Anas Nasito,selain beribu ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kami haturkan, atas dedikasi dan perhatian yang lebih dari beliau terhadap kemajuan desa Air Selumar yang kami cintai.
Dalam rangka menunjang sektor parawisata kabupaten Belitung, yang mejadikan kawasan pantai kecamatan Sijuk sebagai zona inti pengembangan dan tujuan wisata bahari, maka kami dari Arsel community berinisiatif menjadikan desa Air Selumar sebagai zona penyangga parawisata penopang parawisata dengan membuat kelompok pengerajin buah bulin sebagai salah satu souvenir khas dari desa Air Selumar.
diantara hasil karya kerajinan buah bulin
Sabtu, 27 Februari 2010
ARSEL Community we are "Agent of Change"
ARSEL community Memperingati Maulid Nabi Besar Muhammad SAW,pada tanggal 28 Februari 2010, seluruh anggota ARSEL community, bersama-sama Kepala Desa, Dukun Kampung dan seluruh masyarakat Desa Air Selumar. 2 lokasi pekeburan islam yang ada di Air Selumar dijadikan pusat kegiatan dalam rangka memupuk semangat persatuan dan kesatuan, kegotong royongan serta kebersamaan. Kegiatan ini meliputi pembersihan areal pekuburan dan penanaman patok dan pengukuran batas pekuburan dalam rangka pengamanan lahan jangka panjang mengingat banyaknya aktifitas tambang inkonvensional disekitar areal pekuburan. Seluruh prosesi kegiatan ditutup dengan pembacaan tahlil dan do’a yang dipimpin oleh Penghulu kampong bapak Tajeri ,Dukun kampong Kik Salim rebo dan ditutup dengan pembacaan do’a oleh Dukun Angin Kik Deraman. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan seluruh anggota ARSEL community memiliki pengetahuan tentang Agama dan hakikat hidup dan kematian sehingga akan timbul rasa saling peduli terhadap sesama. Kedepan ARSEL community merupan mitra pembangunan dan agen bagi perubahan, tidak hanya sebagai objek tetapi bisa menjadi subyek pembangunan baik mental maupun spiritual sehingga bisa menjadi manusia yang mempunyai daya saing dan tangguh terhadap budaya luar dengan doktrin westernisasi yang mengedepankan individualisme dan pola masyarakat konsumtif.
ARSEL Community dan Program Pariwisata
Dalam rangka mendukung program pariwisata, ARSEL community beserta Kepala Desa dan tokoh masyarakat Desa Air Selumar mengadakan kegitan penghijauan di sepanjang jalan rencana kawasan wisata alam dan pendidikan gunung paramount. Lebih dari 250 bibit tanaman ekaliptus ditanam disepanjang jalan masuk kawasan wisata alam dan pendidikan gunung paramount. Kegiatan ini juga didampingi oleh bapak Sudianto perwakilan dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan serta salah seorang anggota DPRD Belitung. ARSEL community sebagai transetter perubahan pola pikir dan gaya hidup pemuda yang indentik dengan dunia hura-hura, terbukti bisa beperan, berdayaguna dan berhasil guna bagi kemajuan generasi muda khusunya di Desa Air Selumar. Tanpa dukungan,pembinaan dan perhatian seluruh lapisan masyarakat dan lintas instansi terkait sangat mustahil organisasi ini bisa berjalan sempurna ARSEL community atau komunitas pemuda se Desa Air Selumar, mempunyai komitmen yang jelas untuk membantu program-program pemerintah baik dibidang lingkungan maupun kepemudaan agar keberadaan ARSEL community bisa memberikan nilai tambah dan berguna bagi lingkungan.
Langganan:
Postingan (Atom)