selamat datang anda memasuki zona arsel community. komunitas pemuda se-desa air selumar, hasil yang kami lakukan, bukan apa yang akan kami dapatkan. Tapi apa yang dengan ikhlas dapat kami lakukan - Basecamp : desa Air Selumar Kecamatan Sijuk Kabupaten Belitung. email : arsel@inmail24.com

Rabu, 09 Oktober 2013

Kerajinan Buah Bulin di MNCTV

Lokasi Bukit Peramun
Kerajinan tempurung buah bulin ternyata memiliki daya tarik tersendiri, karakter buah yang unik dan k eras serta dapat dibentuk menjadi berbagai macam variasi atau model karakter, dapat menarik para crew Pelesir MNCTV untuk meliput proses pembuatan kerajinan yang berbahan baku tempurung buah bulin.
Lokasi Pohon Bulin
Alhamdulillah syukur , proses kegiatan pengambilan gambar dari sejak proses mengambil buah didalam hutan sampai proses finishing berjalan dengan lancer. Kedatangan crew Pelesir MNCTV ini, membawa angin segar bagi kami, sehingga kerajinan tempurung buah bulin dapat dikenal diseluruh Indonesai yang berdampak pada bertambahnya pesanan kerajinan tempurung buah bulin saat ini. Kerajinan tempurung buah bulin merupakan suatu kerajinan khas Belitung yang dibuat oleh para anak muda yang tergabung didalam Arsel Community.
Selain hasilnya untuk menambah uang saku, 25% dari hasil penjualan dipakai untuk operasional penjagaan kawasan hutan yang sudah berjalan selama 5 tahun terakhir, mengingat pengawasan dan penjagaan kawasan hutan ini kami lakukan secara swadaya, yang tidak terlepas dari program kegiatan Arsel Community untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Membersihkan buah bulin

Pameran Kerajinan Buah Bulin di Jogjakarta

Stand Pameran di JEC Jogjakarta
Dari suatu kreatifitas sederhana dengan polesan semangat dan keinginan untuk maju, menjadikan buah kayu bulin berubah bentuk yang pada awalnya hanya limbah dapat menjadi suatu kerajinan yang tidak kalah dengan produk kerajinan lainnya. Pada tanggal 3 s/d 7 Juli 2013 kerajinan tempurung buah bulin Arsel community, menapakan harapan di Jokjakarta dengan mengikuti pameran kerajinan di Jogja expo center.
yang mana bang..?
Harapan demi harapan selalu memotivasi kami untuk terus menghasilkan karya yang layak untuk diperhitungkan.Ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya kami haturkan kepada Disperindag Provinsi kepulauan Bangka Belitung yang telah mengikut sertakan kerajinan tempurung buah bulin kepada dunia luar.mudah - mudahan dapat lebih memotivasi kami dan akan menambah manfaat lebih dengan datangnya pesanan – pesanan…amin..bravo Arsel community.

Rabu, 30 Januari 2013

MENGEMBANGKAN USAHA PEMBESARAN LELE DUMBO

Mencoba mengembangkan pembesaran ikan lele merupakan satu inovasi untuk mensiasati pasca penambangan timah yang saat ini masih menjadi sektor andalan ekonomi masyarakat. Kretaifitas untuk melihat potensi yang ada disekitar kita menjadi mutlak harus dilakukan mengingat lokasi dan deposit timah sekarang ini sudah menipis dan sulit dicari.
Dengan encoba mengembangkan budidaya pembesaran ikan lele ini diharapkan bisa menjadi usaha yang produktif untuk pengembangan ekonomi masyarakat sekitar. Untuk itu sejak September 2012 kami mencoba menjajaki usaha budidaya pembesaran ikan lele jenis lele dumbo dan Alhamdulillah setelah menebar 6500 ekor bibit lele kami sudah melakukan panen pertama dengan hasil yang memuaskan sehingga kami sekarang bisa lebih mengembangkan lagi menebar
bibit sebanyak 8000 ekor. Pembinaan, bimbingan dan bantuan dinas instansi terkait sangat dibutuhkan agar kedepan masyarakat bisa lebih mempertimbangkan budidaya pembesaran ikan lele ini agar menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat penggan sektor pertimahan.
Mudah-mudahan apa yang sudah kami rintis ini bisa menjadi motifasi bagi kawan-kawan yang lain untuk lebih kreatif memanfaatkan peluang dan kondisi yang ada di sekitar kita.

PERAMBAHAN HUTAN DIKAWASAN BUKIT PERAMON

Tidaklah mudah untuk memberikan suatu pemahaman, apalagi yang harus dipahami itu sesuatu hal yang sifatnya abstrak atau dirasakan secara tidak lansung. Kemanfaatan dan kesesuaian ruang hijau yang dapat menjaga ketersedian air bersih dan penyuplai oksigen untuk menopang kehidupan, juga menjadi suatu hal yang tidak gampang. Baru – baru ini kami dari Arsel community dan polisi kehutanan Kabupaten Belitung menangkap dan mengamankan pelaku illegal logging didalam kawasan hutan bukit peramon. Begitu banyak kepentingan – kepentingan semu yang mengedepankan sesuatu hal yang sifatnya materialistis menjadi tantangan yang berat dan tersistematis.
Bagi kalangan orang egois dan tidak berpikir tentang kesesuaian itu, mengatakan bahwa, banyaknya tegakan pohon yang begitu besar, luasnya rimba kekayaan tropis menjadi sesuatu hal yang sangat sayang kalau tidak di eksploitasi. Pemikiran – pemikiaran kerdil inilah yang terjadi disekitar kita, terbukti setelah hampir satu bulan kami tidak melakukan pengontrolan didalam kawasan bukit peramon ternyata perambahan hutan telah terjadi
Setelah kita cek kelapangan dan atas laporan masyarakat lain disekitar bukit peramon yang peduli terhadap keberadaan hutan dikawasan bukit peramon sebagai manivestasi sejarah dan kearifan lokal, kami menemukan para perambah yang melakukan illegal logging sedah menebang banyak macam-macam pohon yang memiliki kwalitas baik.
Diantaranya pohon dungun, pohon parak dan lainnya. Pemahaman hutan produksi untuk diambil (diproduksi) kayunya merupakan salah satu alasan klise, diera sekarang setelah begitu banyak beralih fungsinya hutan untuk perkebuanan besar dan pertambangan menjadi dilema baru kita semua untuk terus mempertahankan hutan yang semakin sedikit. Mungkin dimasa lalu pemerintah menentapkan begitu banyak kawasan hutan produksi untuk diambil kayunya, disebabkan penduduk Belitung yang masih sedikit dan kawasan hutan begitu luas.
Namun realita dilapangan sekarang ternyata setelah banyaknya alih fungsi hutan, menjadikan penjagaan, pengawasan dan regulasi dari pemerintah daerah agar kelestarian hutan berstatus hutan produksi tetap terjaga keutuhannya merupakan suatu kebutuhan yang sifatnya mendesak, mungkin dengan meningkatkan beberapa kawasan hutan berstatus hutan produksi menjadi hutan lindung atau hutan konservasi, dan tidak kalah pentingnya adalah perlu ada tidakan tegas dari semua pemangku kepentingan ditingkat birokrasi terhadap pelaku illegal loging, sehingga kesesuaian ruang hijau dan keseimbangan alam tetap terjaga agar kita semua terhindar dari bencana yang disebabkan alam karena kelalaian dan keserakahan kita semua.

Kamis, 24 Januari 2013

ARSEL PENANAMAN POHON DI TPA AL-MURARRAMAH DAN SEPANJANG ALIRAN SUNGAI

Semangat kepedulian Arsel community untuk konsisten menjaga dan memelihara lingkungan hidup masih terus dilakukan walaupun dalam kesederhanaan dan serba kekurangan kami masih terus berbuat untuk menghijaukan lokasi – lokasi yang dianggap sudah tidak produksif baik itu eks tambang inkonfensional maupun lokasi kritis.
Mengawali tahun 2013 tepatnya tanggal 20 Januari 2013 Arsel community melaksanakan kegiatan penanaman pohon untuk penghijauan dilokasi belakang TPA Al-Mukarramah desa Air Selumar yang nota bene selalu langganan banjir jika musin hujan tiba diakibatkan sudah banyak berkurangnya hutan dan daerah resapan air dari hulu sungai akibat pembukaan lahan untuk perkebunan besar dan pertambangan.
Dengan demikian sepadan sungai yang berada di samping TPA tidak luput dari perhatian Arsel community untuk dihijaukan kembali. Ucapan banyak terima kasih kami sampaikan kepada Dinas Pertanian kehutanan dan BLHD Kab Belitung yang telah membantu menyediakan bibit untuk Kegiatan ini berupa pohon ecaliptus, mahoni, tumbesi dan tanaman buah-buahan serta dari inisiatif anggota Arsel berupa pohon ketapang dan jambu mente.
Total jumlah pohon yang tertanam dilokasi 462 batang tersebar di sepanjang sepadan sungai dan belakang TPA Al-Mukarramah desa Air selumar Kecamatan Sijuk. Berdasarkan hasil survey lapangan penyebab meluapnya sungai, dikarenakan pula oleh telah bergesernya aliran sungai berubah dari posisi awal aliran sungai,
untuk itu kami sangat mengharapkan pihak-pihak yang terkait dan peduli terhadap lingkungan agar dapat membantu untuk program Normalisasi aliran sungai + 250m ke posisi awal sehingga banjir insya allah bisa ditanggulani.

TARSIUS DI BUKIT PERAMON

Tarsius atau biasa orang Belitung menyebutnya Pelili’an, ternyata juga ada di kawasan Bukit peramon. Berdasarkan pengalaman kami tidaklah sulit untuk melihat aktifitas pelili’an ini, asalkan cuaca cerah dan disiang hari tidak pernah turun hujan mengingat tarsius atau pelili’an ini aktif dimalam hari. Keberadaan Tarsius atau bahasa latinnya Tarsius Bancanus Saltator di Bukit Peramon tidaklah mengherankan karena kawasan hutan dan habitatnya masih sangat terjaga.
Menginfentarisir keanekaragaman binatang di kawasan Bukit Peramon memang sudah menjadi kegiatan rutin Arsel community dalam 4 tahun terakhir tercatat masih banyak binatang yang dikatagorikan langka yang masih dapat kita temui didalam kawasan Bukit peramon jika kita beruntung. Diantaranya Tarsius, Burung Ruik atau burung Rangkong, Burung tali Kepang, Klaras, trenggiling, Rusa, Kancil dan masih banyak lagi.
Selain kegiatan penjagaan kawasan hutan Bukit Peramon, kami juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk ikut menjaga kekayaan flora fauna yang ada didalam kawasan dengan tidak menebang pohon dan tidak berburu didalam kawasan. Harapan kedepan kawasan Bukit Peramon tetap terjaga dan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat dari sisi
pemanfaatkan jasa lingkungan dari sektor wisata alam, sehingga dengan tanpa merusak alam kita tetap mendapatkan keuntungan dari sisi ekonomi melalui ekowisata terpadu dan berkelanjuta.

ARSEL DI METRO TV

Kerja keras , pengorbanan dan pengabdian Arsel community untuk kemajuan pemuda dan lingkungan hidup berbuah manis. Tak pernah terbanyangkan sebelumnya segala jerih payah mendapatkan harga yang tak ternilai, Alhamdulillah syukur kepada Allah tiba-tiba kami kedatangan crew dari METRO TV Meraih Akses Menggapai Dunia episode Bangka Belitung.
4 hari peliputan kegiatan yang dilakukan Arsel community bersama crew METRO TV sungguh menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Kedatangan crew Meto Tv ini, menambah energi baru bagi kami agar tetap bertahan dan berkomitmen demi kemajuan bersama dan memberikan manfaat bagi diri sendiri dan
masyarakat, walaupun didalam perjalanan Arsel community yang sudah beranjak di usia 5 tahun ini terkadang terseok – seok didalam serba kekuarangan. Namun mudah-mudahan kedatangan crew Metra Tv ini bisa mengobati kejenuhan dan menjadi tenaga baru
untuk melanjutkan pengabdian yang dapat berguna bagi semua sehingga walaupun kami hidup di kampung tapi kami tidak kampungan.